DISKON PELIT 
(Diskusi Online Peduli Literasi) 

Sabtu, 4 April 2020 telah terlaksana Diskusi Online Peduli Literasi yang diadakan oleh Departemen HUMAS PK KAMMI Al-Aqsho. Diskusi ini membawa tema "Bedah buku HUMAS Gerakan" dimana pembedah dari buku ini ialah penulisnya sendiri yakni Edo Segara Gustanto. Diikuti oleh seluruh Kader KAMMI seluruh Indonesia, peserta terdaftar  berjumlah 130 orang kader KAMMI. Diskusi berjalan pada pukul 20:00 s/d selesai di grup WhatsApp. Diskusi dipimpin oleh Moderator: M. Akib Aliruddin yang merupakan Staff Departemen Kaderisasi KAMMI Al-Aqsho. Diskusi diawali moderator dengan memperkenalkan dirinya terlebih dahulu kemudian memperkenalkam biodata singakat dari pemateri. Berikut penjelasannya: 
CV Pemateri
Nama lengkap: Edo Segara Gustanto
Tempat tgl lahir: Bandar Lampung, 21 Agustus 1983
Riwayat pendidikan: 
- SD Persit
- SMP Al-Kautsar
- SMA Al-Kautsar
- S1 Ekonomi Manajemen UII
- S2 Ekonomi Islam MSI UII
Riwayat organisasi:
- Kopma
- LDF FE UII
- KAMMI
Pekerjaan sekarang:
- Wiraswasta
- BAZNAS Tanggap Bencana DIY

Selanjutnya pemateri memperkenalkan diri dan memulai diskusi, berikut ulasannya:
Edo Segara: "Spt di CV, gak ada yg istimewa. Sama dg teman teman, sy ikut KAMMI mulai dr komisariat, dl KAMDA, dan Pusat. Buku ini sbnrnya buku diskusi dg teman teman pusat pada masanya. Saya menjabat staff humas PP di 2 era kpgrsn, tp hanya separuh separuh. Di era akh Taufiq Amrullah dan Rijalul Imam. Di era Akh Taufiq sy mundur krn pekerjaan, tapi krn resign lalu saya membantu lagi di zaman akh Rijalul Imam. Ok saya mulai diskusi ttg buku ini. Mkn sudah ada yg baca slide ini (ada slide berupa ringkasan materi dari pemateri yang dikirim di grup. Sebagai pengantar diskusi, buku ini sbnrnya niat baiknya adalah sebagai panduan seluruh humas KAMMI. Tapi mkn buku ini jauh dr sempurna. Makanya humas PP di era selanjutnya juga menerbitkan buku "Ramai ramai memberitakan KAMMI". Kerja humas sebenarnya cuma 3:
1. Pencitraan
2. Jejaring
3. Jurnalistik
Saya kira cukup sbg pengantar, memang sebaiknya sblm diskusi ini buku Humas Gerakan dibaca terlebih dahulu. Tapi gak papa, mungkin kita bs lanjut diskusi saja. Matur nuwun" tegasnnya. 

Setelah penyampaian dari pemateri, moderator memberitahu peraturan diskusi kepada peserta diskusi. Setelah itu berlangsung diskusi, berikut beberapa isi dari diskusi: 
Sesi pertanyaan

Pertanyaan termin pertama
1. Muhammad Akbar Prisria Gusti_KOMSAT.Iftifadha UIN.Raden Fatah Palembang_Apakah HUMAS Tau Tentang Apa yang Telah di Program Melalui Program Kerja Ketua Umum KOMSAT atau KAMDA Jika Memang di Luar KOMSAT,Lantas Bisakah HUMAS Kerjanya di Pisah dengan Bagian Dokumentasi & Multimedia?.
jawaban: Saya gak tau alur struktur teman teman di komisariat skrg spt apa. Tp idealnya tim humas itu ada yg jago bicara, ada yg jago nulis, ada yg jago bikin dokumentasi dan video. Jangan lupa skenario aksi juga bs dr humas, berkolaborasi dengan kastrat
Tanggapan : Asalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.Nama Saya Muhammad Akbar Prisria Gusti.Mau Menanggapi:Jika KOMSAT KAMMI Iftifadha itu ada Ketua & Wakil Ketua Serta Bagian Politik Kampus.Kalau di KOMSAT itu Ada Kak Chairum Mamnun Sebagai Ketua Umum Komensariat nya & Kak Rangga Geni Sebagai Wakil Ketua Jika Untuk Susunan Organisasinya Itu Lagi Nunggu Restu dari KAMDA Palembang,Kak.Jadi,Untuk Sementara Ketua Umum itu Kak Rangga Geni Karena Belum Dapat Restu dari KAMMI Palembang.Demikian Harap Maklum.πŸ™.
Jawaban: Oke, gak papa. Pokoknya smgt terus untuk bergerak dan belajar. Syukur bs ikut berkontribusi dlm masalah masalah yg dekat di kehidupan kita

2.  Budiman _ merah saga Uinsu_Bagaimana strategi humas di situasi saat ini untuk terus   bergerak?, yang dimana komisariat fakum akan gerakan.
Jawaban: Di era 4.0 banyak yg bs dilakuin. Bisa menulis, kirim gambar di socmed, bikin video, dll. Jangan mati gaya karena ada yg vakum. Bahkan socmed skrg jg bs menghasilkan duit klo dimonetizing
Tanggapan: Humas kan perlu berkolaborasi dengan departemen lainnya.Humas itu kan posisinya sentral.Kalau departemen lainnya fakum, apa yang akan di jadikan bahan untuk sosialisasi, pencitraan dan membangun jaringan?
Jawaban: Iya bener, saya juga menulis di buku saya klo humas ini kdg kepanjangan tangan Ketua dan bidang bidang lain saja. Mksd saya, klo vakum kita bs kok tetap kritik lewat tulisan, gambar, dan video
Tanggapan: Ana baca buku abang setahun yang lalu.Ana memahaminya humas itu sebagai corong Rekrutment dan membangun kemasan yang bagus dan bermutu.
Jawaban: Betul sekali πŸ˜ƒπŸ‘
Tanggapan : Ijin ya bang. Walau komsat fakum, humas tetap bergerak.Boleh mintak strategi nya bang jika "bahan" pencitraan komsat itu tidak ada, dikarekan masalah tadi.Pastinya humas juga gak bisa sembarangan untuk bergerak.
Jawaban : Selalu update dengan kondisi terkini, banyak baca, banyak mendengar, diskusi dg teman teman. Misal, dalam kondisi spt ini kita jg bs mengkritik penguasa lewat socmed, menulis di koran, atau bahkan skdr buat konten kritik di youtube
3. Aulia ramadhani_Komsat antakusuma_Bagaimana jika disuatu komsat hanya ada kaderisasi? Tidak ada kepengurusan humas secara khusus? Dn untuk 3 kerja humas yg disebutkan diatas dilakukan secara bersama sama bahkan dilakukan oleh kader yang hampir lepas follow up!
Jawaban:Di organisasi kdg gak semua ideal. Dl juga waktu era saya merangkap rangkap menjadi pgrs LDK bhkn aktif di Dewan Perwakilan Mahasiswa
 Klo masih bs dihandle oleh SDM yg ada ya bagus² aja. Yg membantu humas bs jg gak harus kader, bs juga minta bantuan org lain



Pertanyaan termin kedua
1. UHZAMM_UIN Raden Intan Lampung_Izin tanya bang, Apakah publikasi humas KAMMI utamnya hanya cenderung mengarah ke pengkritikan dalam penciptaan karya, baik tulis maupun digital? Dan kalau seumpama mau buat karya audio visual gtu, bagaimana tanggapan bang @⁨Edo Segara⁩ terkait keikutsertaan akhwat dalam frame?
Jawaban: Gak harus kritik, kt jg bs ikut ambil bagian dr kondisi saat ini. Misal, saat pandemi Covid-19 kita bisa buat video sederhana ttg cara cuci tangan yg baik, jaga kesehatan, dll
Visual juga oke oke aja. Klo soal akhwat, tentu ada yg setuju ada yg tidak. Itu kembali ke teman teman. Klo gak ada problem/fitnah tidak masalah
Mksd saya gini. Kayak kasus BEM mana itu, ada publikasi di web gambar akhwat diblur. Oleh banyak netizen dikritik. Bahkan ada yg menyebutkan kaum wanita selalu disebut bikin masalah/fitnah
tanggapan : Iya bang.. kayak seumpama kalau bikin cover lagu gtu misalnya.  Jdi lagi2 , kita mmng harus mahir dalam mengemasnya juga ya bang?
jawaban: Boleh banget, bikin lagu. Kembangkan kreativitas masing masing
2. Rino Irlandi_Universitas Sriwijaya_Dalam penjelasan penulis sendiri di bukunya, saya menemukan bahwa "citra" menjadi intsrumen penting bagi sebuah organisasi gerakan. Dimana citra akan membentuk persepsi publik terhadap organisasi gerakan, katakanlah KAMMI.Bila citra KAMMI ditingkat komisariat buruk dimata masyarakat dan kampus, kira-kira apa yang bisa kita lakukan untuk memperbaikinya dalam jangka waktu yang singkat? 
Jawaban: Tgtg masalahnya. Dl zaman saya image KAMMI itu underbow partai ttt. Pernah KAMMI dikritik di media sewaktu zaman Gusdur dan Megawati kritis, tapi di zaman SBY diam. Nah ini harus dijawab dg aksi aksi klo tidak mau dipersepsika spt itu
Semua kader adalah humas. Klo kader di masyarakat baik. Insya Allah citra KAMMI baik
tanggapan : Jadi, semua kader adalah humas. Sebelumnya ini cuma cerita fiktif yah bang. Gini kalo misalnya ini kasusnya kader KAMMI ketahuan maling di MALL pake jaket KAMMI. Nah, nahasnya, KAMMI sebagai lembaga juga kena imbasnya, imagenya memburuk dimata masyarakat. Kira-kira apa yg bisa kita lakukan bang, selain melakukan komunikasi? πŸ™
Jawaban : Ya klo salah kita harus akui dan minta maaf. Kita perbaiki dg aksi aksi kita. Saya yakin, pasti ada saja yg salah. Krn kita ini kumpulan manusia, bukan malaikat.
Aksi kebaikan

3. Helen_KAMMI Al-aqsho unsri_Pertanyaan: Menurut kakak Bagamana sih idealnya kader humas itu? Terkhususnya yg udah jadi BPH bagian departemen humas? Terus hal apa aja yang mesti jadi targetan wajib dilakukan bersama kader yang ada di komsat baik anggota maupun bph sekalipun?
Jawaban : Soal target kan temen temen punya AD-ART. Saya gak tau target kalian apa. Yg pasti tgs humas ya 3 tadi, pencitraan, jejaring, opini/jurnalistik
Tanggapan : Terkait tiga hal tugas humas tersebut jika belum terjalankan  semuanya, apakah bisa di sebut peran humas tersebut belum ideal kak?
Jawaban : Ya itu konsep ideal, klo blm ya diperbaiki pelan pelan. Yg bisa kita lakukan kita lakukan mulai dr yg kecil kecil kata Aa Gym

Pertanyaan termin ketiga
1. Bang dg adanya pandemi begini, ana ngerasanya jadi kayak kader itu lebih banyak diskonan nya.. Yg bisa jadi ngebuat deket setan gepengnya (gawai) makin melekat. Sebab semua serba daring. Kampus, kuliahnya daring. Organisasi, diskusinya daring, syuronya daring. Liqo' pun daring. 
Dan itu kalau cuma ikut 1 atau 2 organisasi mungkin masih bisa ngebagi sama agenda non daring lainnya.. Mungkin. But, kalau seumpama ada kader yg punya beberapa amanah lainnya, ada kemungkinan semua bakal makin bikin melekat dengan ke-daringan. Jadi kira2 gimana ya bang? Sebenrnya mengatasi keefektifan untuk ini gimana ya bang? Apalagi humas itu terkadang kudu bisa jadi admin media yg in time, update
Jawaban: Klo ditanya ngebagi waktu saya juga bingung jawabnya. Tp sbg nasehat dr saya. Ambil amanah yg sekiranya kita mampu. Klo tidak mampu jangan diambil. Dalam kondisi begini meski kita dianjurkan utk tetap di rumah (sholat, bahkan jumatan), kita harus semakin mendekat dg Allah misal duha, tahajud. Baca Qur'an, dst.
Tanggapan : Berrti ttp pahami fiqh prioritas nya kembali ya bang? Oke2 deh sip.. Semoga saudara2 muslim lainnya pun bisa semakin memahami fiqh prioritasnya..Syukron Katsir bang.. πŸ™
2. Assalamuallaikum warahmatullahi wabarakaatuh Bagaimana menjalin hubungan baik dan membangun relasi ke organisasi eksternal lainnya bang?
Jawaban : Ya sbnrnya mudah. Kayak silaturahim ke tetangga. Kirim surat atau skrg via imel, bisa juga WA, kabari klo kita mau silaturahim. Datang, ngobrol dan diskusi. Suatu saat bs jd kita punya agenda yg sama
Klo bs dilist dan ditarget kita mau silaturahim kemana saja
Tp untuk saat ini yg paling baik adalah kita di rumah aja πŸ˜ƒπŸ‘ŒπŸ»

Closing steatment 
Oleh pemateri: Edo sagara gustanto "Sbg penutup, seorang humas gerakan adalah humas yg jujur dan berideologi. Ideologi kita adalah Islam. Semoga di tengah pandemi ini kita bisa selamat dan melalui semua ini. Manfaatkan waktu di rumah dg sebaik-baiknya, dengan karya karya kita. Mohon dimaafkan jika ada salah dan khilaf.Assalamualaikum Wr. Wb. Afwan πŸ™" tegasnya. 

"Pada intinya ada 3 peran utama peran Humas
1. Pencitraan
2. Jejaring
3. Jurnalistik
Kita sebagai penggerak organisasi agar bisa menjalankan Humas secara perlahan-lahan dengan baik. Lakukan yang bisa kita lakukan sesuai kemampuan kita dengan memperhatikan akhlaq kita dalam berperan. Jangan sampai ada masalah ataupun fitnah ketika kita berperan. Berikan aksi-aksi terbaik agar organisasi terpandang semakin baik dan Humas dapat terjalan dengan baik juga.Banyak lah kita untuk bersilaturahim agar menambah relasi dan jejaring baik itu menggunakan media maupun secara langsung" Ucap moderator sebagai kata penutup serta mengakhiri diskusi malam itu.