Pemenang Lomba Menulis Opini dalam serangkaian kegiatan "Mencintai KAMMI Tanpa Tapi"

Mengapa Aku Mencintai KAMMI
karya Nur Kholis 

“Turunkan soeharto!!!...  Tumbangkan pemerintah yang otoriter!!!... Hapus kesewenang-wenangngan!!!...” Demikianlah semangat para Mahasaswa era 80-an yang rela mati-matian mempertaruhkan jiwa dan raga demi memperjuangakan nasib rakyat yang kian lama kian memprihatinkan. Rakyat  hidup menderita dengan kebutuhan pokok yang terlampau tinggi,PHK dimana-mana,kemeralatan meraja rela dan rusaknya sendi-sendi pemerintahan menggugah nurani Mahasiswa untuk turun ke jalan memperjuangkan nasib rakyat. Dengan berbekal iman dan taqwa mereka maju tanpa rasa takut sedikitpun. Apa pun resikonya yang terpenting rakyat dapat makan dengan kenyang dan tidur dengan nyenyak.Hal ini yang sampai saat ini terus menginspirasi para Kader Kammi umumnya dan saya pribadi khususnya untuk terus berkiprah di dunia dakwah serta turut andil dalam pergerakan Kammi di Kampus demi meperjuangkan nasib rakyat. Hal ini juga yang membuat saya terus mencintai Kammi tanpa ada kata ”tapi".
Mencintai Kammi tanpa ada kata “tapi” tidaklah datang dengan begitu saja. Hal tersebut membutuhkan proses yang panjang dan butuh kesadaran tinggi.Kesadaran tersebut membuat kita mau dan mampu untuk ikut andil dalam setiap pergerakan-pegerakan Kammi yang berorientasi atas kepedulian terhadap penderitaan rakyat. Kesadaran itu juga membuat kita untuk tidak hanya mementingkan kepentingan diri pribadi belaka,namun juga harus mementingkan nasib hidup penderitaan rakyat  yang setiap waktu dapat terancam dengan kebijakan-kebijakan penguasa lalim yang sangat tak prorakyat.Jika kesadaran tersebut belum tertanam dalam diri, maka cinta yang diberikan pun tidak akan bertahan lama dan akan cepat bosan.
Banyak cara yang dapat kita lakukan untuk mencintai Kammi dengan tulus dalan dalam. Diantaranya adalah dengan mengkaji hakikat dasar sejarah berdirinya Kammi,memahami risalah pergerakannya dengan baik dan dapat juga bertanya langsung kepada “founding fathernya”. Dengan paham akan hakikat dasar sejarah berdirinya Kammi kita dapat mengetahui dan mengerti kenapa Kammi dibentuk,apa tujuannya,dan apa yang Kammi perjuangkan. Selain itu dengan kita bertanya langsung kepada para Founding Father kita dapat merasakan betapa sulit dan kerasnya hidup pada era mereka.
Mencintai Kammi tanpa ada kata “tapi”  haruslah diterapkan kepada para kadernya yang masih memiliki hati nurani untuk peduli pada kondisi masyarakt yang tak kunjung terperbaiki. Dengan begitu pengkaderan pun dapat berjalan dengan baik dan kontrol terhadap pemerintah pun dapat terus dilakukan. Kita juga harus mencintai Kammi seperti mencintai diri sendiri sehingga sekecil apa pun kondisi yang terjadi pada Kammi dapat diketahui. Tanpa Kammi mungkin Indonesia yang sekrang pun tak akan ada pula.